Selasa, 29 September 2009

"CAMEL" luncurkan Cikapundung Rehabilitation Programe




























“Camel “ Luncurkan Cikapundung Rehabilitation Program
Perhimpunan Penempuh Rimba dan Pendaki Gunung “CAMEL” melakukan kegiatan Konservasi alam berbasis masyarakat ,dengan nama “Cikapundung Rehabilitation Programme” , kegiatan ini timbul dari dasar hati terdalam yang selalu bersentuhan dengan alam .
Toteng sebagai Team Leader mengatakan

“ Adalah sebuah panggilan ketika kami melihat, kami mendengar, kami bernafas dan kami rasakan bahkan ketika kami bersentuhanpun ada ketidak harmonisan perilaku kita terhadap tatanan alami dan kesatuan kita dalam mengekpresikan serta atas kehendak yang telah disepakati bersama didalam kubah mewah berlapis emas. Enam bulan sudah gerakan sungai Cikapundung bersih kami kemas dan kami gaungkan, memang gerakan kami tidak popular hanya sebuah hasrat dan keinginan yang menjadi dasar kami. Untuk tetap bertahan walau kaki mulai terasa berat untuk melangkah, karena jalan yang kami tempuh begitu berkelok dan curam , hanya bermodalkan kekuatan idealisme dan sebagai dharma bakti dari kami dalam mengekpresikan UUno.5 th 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, UU no.23 th 1977 tentang pengelolaan lingkungan hidup, peraturan pemerintah no.34 th 2002 tentang Tata Hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan dan Peraturan Pemerintah no.9 thn 2005 tentang perlindungan hutan. “
“Untuk mengefektipkan kehendak dalam mengekpresikan kesepakatan yang telah disepakati bersama, mari kita sosialisasikan menjadi gerakan nyata dilapangan agar semuanya tidak ada yang sia-sia, dan gerakan bersih sungai Cikapundung ini menjadi awal mesranya hubungan masysrakat dan aparatur pemerintah mulai dari tingkat RT,RW,Kelurahan,Kecamatan,bahkan ketingkat Walikota dan Gubernur sesuai motto urang Sunda :” Sabilulungan Dasar gotong royong, nanjeurna persatuan nu bakal katembong , herang mata tiis ceuli, dahar ngeunah sare ge tibra. Amiin!”.
Dalam pelaksanaannya nanti , akan dilakukan pemasangan Jaring sampah, daur ulang sampah organic dan an-organic, penghijauan dan pelestarian satwa, serta penyuluhan kepada masyarakat akan pentingnya pengolahan air limbah rumah tangga sebelum dibuang ke Cikapundung.
Sebagai mana diketahui kawasan Dago kini tidak lagi berada diluar kota Bandung seperti peruntukannya semula pada Zaman colonial Belanda , kini bukit bukit indah di kawasan Dago beralih fungsi menjadi pusat pendidikan , bisnis , pemukiman dll yang akan sangat mengganggu keharmonisan daerah Bandung Utara sebagai kawasan konservasi dan hutan lindung .
Dengan Penanganan model perkeong diharapkan kegiatan dapat terfocus dan berkembang dari kawasan Curug Dago secara harmonis kesegala arah.
Kepada para pecinta lingkungan, para partisipan ( Donatur ) yang berminat silahkan bergabung bersama “ CAMEL “ di Posko Curug Dago Setiap hari.
(lihat di Yutube Video “Cikapundung Rehabilitation Programe).
(Omas. Witarsa 7/9/2009)